puisi curhatan

IMPIAN

mungkin ini sebuah impian, mungkin ini sebuah harapan yang ku persembahkan kepada sesosok hawa yang jauh disana.

cinta ini begitu besar untuk coba ku ungkapkan kepada dirinya, kepada jiwanya kepada raganya.

sayang ini tak begitu kecil untuk ku menyanjung dirinya hingga dia pun tersenyum di kejamnya kehidupan yang begitu naif, begitu keras dan tak seorangpun memikirkan dirinya untuk bisa tersenyum.

hati ini tlah memilihnya, hati ini memujinya.

sosok yang begitu indah di mataku, di mata hatiku, di hati kecilku.

berteman dengan dinginnya kehidupan yang kejam, ku berdiri menatap sang mentari dengan selimut tipis embun pagi.

menatap keindahan mentari pagi, di puncak tertinggi tanah ini, ku terbayang akan sosok yang kharismatik, sosok yang penuh keindahan di atas semua keindahan alam ini.

mungkin ku tlah buta, buta karna cinta.

mungkin ku tlah tuli, tuli akan cinta.

perlahan pelangi pun muncul di balik mentari yang sudah hampir tinggi, dan sapaan angin pegunungan yang menyambut datangnya pagi.

aku terdiam, aku tersenyum.

mungkin ku tlah jatuh cinta.

jatuh cinta kepada sosok anak hawa yang belum pernah ku temui dan belum pernah ku kenal, tetapi hati ini tlah membicarakan dirinya, dirinya selalu.

ku panjatkan syukurku kepada ALLAH S.W.T yang telah mempertemukanku kepada dirinya, kepada sosoknya.

mungkinkah ini jalanMU ya ALLAH?

jika ini benar, biarkanlah dia menjadi tulang rusukku untuk selamanya.

selamanya, selamanya, selamanya, dan selamanyaa.

0 komentar:

Posting Komentar

Selasa, 31 Mei 2011

puisi curhatan

IMPIAN

mungkin ini sebuah impian, mungkin ini sebuah harapan yang ku persembahkan kepada sesosok hawa yang jauh disana.

cinta ini begitu besar untuk coba ku ungkapkan kepada dirinya, kepada jiwanya kepada raganya.

sayang ini tak begitu kecil untuk ku menyanjung dirinya hingga dia pun tersenyum di kejamnya kehidupan yang begitu naif, begitu keras dan tak seorangpun memikirkan dirinya untuk bisa tersenyum.

hati ini tlah memilihnya, hati ini memujinya.

sosok yang begitu indah di mataku, di mata hatiku, di hati kecilku.

berteman dengan dinginnya kehidupan yang kejam, ku berdiri menatap sang mentari dengan selimut tipis embun pagi.

menatap keindahan mentari pagi, di puncak tertinggi tanah ini, ku terbayang akan sosok yang kharismatik, sosok yang penuh keindahan di atas semua keindahan alam ini.

mungkin ku tlah buta, buta karna cinta.

mungkin ku tlah tuli, tuli akan cinta.

perlahan pelangi pun muncul di balik mentari yang sudah hampir tinggi, dan sapaan angin pegunungan yang menyambut datangnya pagi.

aku terdiam, aku tersenyum.

mungkin ku tlah jatuh cinta.

jatuh cinta kepada sosok anak hawa yang belum pernah ku temui dan belum pernah ku kenal, tetapi hati ini tlah membicarakan dirinya, dirinya selalu.

ku panjatkan syukurku kepada ALLAH S.W.T yang telah mempertemukanku kepada dirinya, kepada sosoknya.

mungkinkah ini jalanMU ya ALLAH?

jika ini benar, biarkanlah dia menjadi tulang rusukku untuk selamanya.

selamanya, selamanya, selamanya, dan selamanyaa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar