kesimpulan kelompok 6

0 komentar
di zaman dahulu kita tidak mengenal itu uang dan apa itu bank dan bagaimana penciptaan uang itu tersebut. oke, kita mulai dengan apa itu uang.
uang adalah alat nilai tukar barang, uang tersebut terbebtuk dalam 2 versi, dalam bentuk koin dan dalam bentuk kertas. di zaman dahulu manusia belum mengenal uang, di zaman dahulu, manusia menggunakan pertukaran barang, atau yang di sebut dengan barter, di zaman dahulu, manusia mencukupi kebutuhan hidupnya dengan menukar barang yang mereka punya dengan barang yang mereka inginkan, begitu seterusnya hingga tercapailah uang.
uang di ciptakan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup seseorang tanpa harus menukar barang yang mereka punya, uang itu sendiri di ciptakan dengan berbagai nominal, dari nominal 1 rupiah atau 1 dolar dll, sampai nominal yang lebih besar. nominal itu juga di ciptakan sesuai dengan keinginan barang atau harga barang yang iangin di beli oleh seseorang. misalkan seperti ingin membeli permen, kita hanya dapat membayar dengan nominal 100 rupiah, dan sedangkan ingin membeli baju, kita harus membayar denagn nominal 50 ribu. dan selang berjalannya waktu manusia berlomba2 menyimpan banyak uang, untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya agar lebih mudah, namun dilain pihak, orang tersebut binggung untuk menyimpan uang tersebut dimana, dengan nominal yang besar tersebut, maka terciptalah bank.
bank adalah tempat untuk menyimpan uang dan tempat membuat uang tersebut, manusia dapat menyimpan uang degan aman di bank tersebut hingga sampai nominal yang tinggi hingga tidak dapat menyimpannya d rumah, dan bank tersebut juga memproduksi uang, jika uang tersebut udah tidak laku atau mau di pebaharui,bank tersebut akan menariknya dan membakarnya hingga habis, lalu bank tersebut akan membuat uang baru lagi. begitupun seterusnya

kesimpulan kelompok 5

0 komentar
selain bertujuan untuk mengukur tingkat suatu kemakmuran suatu negara, pendapatan nasional juga memiliki manfaat2 yang lain, diantaranya mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. data Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya. Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.

faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional adalah :
1. permintaan agregat, seperti barang dan jasa yang akan di beli, oleh sektor2 ekonomi pada berbagai tingkat harga tertentu. jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan2 pada tingkat harga, tingkat penganguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.

2. Konsumsi dan tabungan, adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang2 dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu, dan sedangkan tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.

3. Investasi adalah Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.

kesimpulan kelompok 4

0 komentar
struktur pasar dibagi menjadi 2 yaitu :
1. pasar persaingan sempurna dan
2. pasar persaingan tidak sempurna.
pasar persainagn sempuran yaitu pasar yang dimana sering terjadi penawaran dari si penjual dan si pembeli, seperti di pasar tradisional dan seperti kita berbelanja di warung dan sebagainya. dan sedangkan pasar tidak sempurna, pasar yang dimana hanya satu produsen dan dengan banyak konsumen, seperti contohnya membeli di supermarket dll.
dan sedangkan pasar tidak sempurna itu melingkup beberapa aspek pasar, seperti pasar :
1. pasar monopoli
2. pasar oligopoli
3. pasar duopoli
4. pasar monopolistik
5. Pasar Monopsoni

1. pasar monopoli adalah dimana pasar tersebut hanya ada satu produsen yang melayani banyak konsumen

2. pasar oligopoli adalah dimana pasar tersebut mempunyai banyak produsen yang dapat melayani banyak pemesanan

3. pasar duopoli adalah dimana pasar tersebut di duduki atau di jalani oleh dua perusahaan sekaligus

4. pasar monopolistik dimana pasar tersebut menjual atau menawarkan barang dagangannya yang sudah banyak dijual

5. pasar monopsoni adalah dimana pasar tersebut hanya mempunyai satu konsumen

kesimpilan kelompok 2

1 komentar
konsumen adalah mereka yang memiliki pendapatan yang akan menjad pembeli barang dan jasa di pasar. seorang konsumen yang rasional pada waktu akan memutuskan pembelian suatu barang tidak di dasar emosi, namun didasari dengan pertimbangan bahwa apa yang akan dibelinya memang memberinya tingkat kepuasan terbesar. prilaku konsumen adalah proses pengambil keputusan dan aktivitas fisik yang terlibat dalam mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, atau memberikan barang dan jasa.

teori kardinal menyatakan bahwa kepuasan konsumen dalam mengkonsumi suatu barang dapat di hitung atau di kuartirkan baik dalam satuan uang atau satuan lain. menurut teori ordinal kepuasan seseorang konsumen tidak dapat di hitung atau di kuartirkan tetapi hanya dapat di bandingkan yaitu dengan memberikan rengking atau membuat urutan-urutan kombinasi barang2 yang akan di konsumsi.

kesimpulan kelompok 1

0 komentar
Harga adalah suatu nilai tukar dari produk, barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter, dan harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Tujuan Penentuan Harga :
1. Mendapatkan keuntungan sebesar besarnya
2. Mempertahankan perusahaan.
3. Menggapai ROI (Return on Investment).
4. Menguasai Pangsa Pasar
5. Mempertahankan status quo

Sedangkan permintan adalah jumlah barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang-barang lain yang bersifat substitutif terhadap barang tersebut
3. Pendapatan rumah-tangga atau pendapatan masyarakat
4. Selera dan prilaku seseorang atau masyarakat
5. Jumlah penduduk.

Sedangkan penawaran adalah jumlah barang atau komoditi yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk dijual dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.

manusia dan kebudayaan

0 komentar
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

1.MANUSIA
Manusia di dunia ini mempunyai peranan yang unik,sehingga manusia dapat dipandang dari berbagai aspek,missal dalam ilmu eksakta :
1. ilmu kimia : manusia adalah kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia).
2. Ilmu fisika : manusia adlah kumoulan dari berbagai system fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari suatu energy.
3. Ilmu biologi : manusia adalah mahluk biologi dan tergolong dalam kelompok mamalia.
Dalam ilmu social :
1. Ilmu ekonomi : manusia adalah mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan,sehingga sering disebut homo economicus.
2. Ilmu social : manusia adalah mahluk social yang tidak dapat berdiri sendiri.
3. Ilmu politik : manusia adalah mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan.
4. Ilmu filsafat : manusia adalah mahluk yang berbudaya,sehingga sering disebut homo-humanus.
5. Dsb.
Dari definisi definisi diatas kita dapat melihat bahwa manusia dapat diartikan dari berbagai segi, selain dapat dipandang dari berbagai segi juga manusia dapat mempunyai banyak kepentingan,namun berdasarkan uraian diatas kita akan memiliki kesulitan siapa manusia itu sebenarnya.Oleh karena itu coba kita lihat dari unsur-unsur yang manusia itu sendiri.
Ada 2 pandangan yang menjadi acuan untuk menjelaskan unsure-unsur pembentukmanusia tersebut yaitu :
1. Mnusia itu terdiri dari 4 unsur yang terkait yaitu :
a. Jasad,yaitu badan kasar manusia yang nampak pada luarnya,dapat diraba dan dapat difoto,dan menempati ruang dan waktu.
b. Hayat,yaitu mengandung unsure hidup dan ditandai dengan gerak.
c. Ruh,yaitu bimbingan dan pimpinan tuhan,daya yang bekerja secara spiritual,dan memahami kebenaran,suatu kemampuan mencipta yang bersifat konsepsual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d. Nafs,dalam pengertian diri atau keakuan,yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
2. Manusia sebagai kepribadian mempunyai 3 unsur pembentuknya,yaitu :
a. Id, ,yang mnerupakan struktur kepribadian yang paling primitip dan tidak banyak nampak. Id merupakan libido murni,atau energy psikis yang menunjukan cirri alami yang irasional dan terkait dengan seks, yang secara instingsual menentukan proses ketidaksadaran(unconscious). Id tidak berhubungan dengan linkungan luar diri,tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadiantar insting Id dengan dunia luar. Terkukung dari realitas dan pengaruh sosial, id diatur oleh prinsip kesenanagan, mencari kepuasan instingtual libidinal yang harus dipenuhi langsung melalui pengalaman seksual (ditentukan oleh tahap psikoseksual dari perkembangan individual),atau tidak langsung melalui mimpi atau hayalan(proses primer).
b. Ego ,bagian atau struktur kepribadian yang pertama kli dibedakan dari id,seringkali disebut kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan id kedalam saluran social yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi saat usia 1 taun dan 2 taun,pada saat seorang anak nyata berhubungan dengan lingkungannya.
c. Superego,merupakan struktur kepribadian yang paling akhir. Muncul kira-kira pada saat usia lima taun. Jika id dan ego berkembang dalam secara internal dalam diri individu,superego berkembang secara eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterimaoleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas didalamlingkungan luar diri,biasanya merupakan asimilasi asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
2.HAKEKAT MANUSIA
1. Mahluk ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
2. Mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna,jika dibandingkan dengan mahluk ciptaan tuhan yang lainnya. Manusia mempunyai perasaan ,sehingga manusia bias menciptakan kesenian,perasaan bisa juga disebut daya rasa,perasaan dibedakan menjadi 2 yaitu perasaan indrawi dan perasaan rohani. Perasaan indrawi adalah rangsangan jasmani melalui panca indra,tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia dan hewan,sedangkan perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia. Perasaan rohani dibedakan menjadi :
a. perasaan intelektual=perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
b. perasaan estetis=perasaan yang berkenaan dengan keindahan.
c. perasaan etis =perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
d. perasaan diri=perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
e. perasaan social=perasaan yang berkenaan dengan kelompok,korp,atau kehidupan bernasyarakat,ikut merasakan kehidupan orang lain.
f. perasaan religious=perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
3. mahluk biokultural,yaitu mahluk hayati yang budiyawi.
4. mahluk ciptaan tuhan yang berkaitan dengan lingkungan(ekologi),mempunyai kualitas dan martabat karena mempunyai kemampuan bekerja dan berkarya.
3. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Francis L.K Hsu,sarjana amerika keturunan china yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian didalam ilmu antropologi,psikologi,
filsafat,dan kesusastraan china klasik. Karya tulisnya berjudul psychological homeostatis china klasik.
Ilmu psikologis berasal dari Negara-negara barat ,dimana konsep itu mngambil tempat yang amat penting,biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersebut.
Sampai sekarang ilmu psikologis di Negara barat itu terutama mengembangkan konsep-konsep dan teori-teori mengenai aneka warna isi jiwa,serata metode-metode dan alat-alat untuk menganalisis jaringan berkait antara jiwa individu dan lingkungan social budayanya.
Untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu ,hanya sebagai subyek yang terkandung dalam batas individu yang terisolasi,maka hsu telah mengembangkan suatu konsepsi ,bahwa dalam jiwa manusia sebagai mahluk social budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah mirip suatu lingkaran-lingkaran konsetris sekitar diri pribadi,yaitu nomor 7 dan6 merupakan daerah sadar dan subsadar.nomor 5 merupakan kesadaran yang tidak dinyatakan.nomor 4 dinyatakan kesadaran yang dinyatakan.nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib.nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna.no.1 disebut lingkaran hubungan jauh.dan no.0 disebut lingkaran hubungan luar.
Menurut francis l.k hsu manusia masih membutuhkan suatu daerah isi jiwa tambahan untuk memuaskan suatu kebutuhan rohaniah yang bersifat fundamental dalam hidup manusia. Daerah isi jiwa tambahan lingkaran-lingkaran 7,6,5,dan 4 merupakan yang menggambarkan kepribadian manusia itu adalh nomor 3. Hubungan yang berdasarkan cinta dan kemesraan merupakan suatu kebutuhan fundamental dalam hidup manusia.
Konsep yang dapat dipakai sebagai landasan berdasarkan francis l.k hsu adalh konsep jen dalam kebudayaan china,yaitu manusia yang berjiwa selaras,manusia yang berkepribadian.
4.PENGRTIAN KEBUDAYAAN
MELVILLE J HER KOVIT dan BRONISLAW MALINOWSKI mengemukakan bahwa cultural deternism berarti segala sesuatu yang terdapat didalammasyarakat terdapt didalam masyarakat ditentukan oleh adanya kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Herkovit memandang kebudayaan sebagau sesuatu yang superorganik,karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus.
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin,kebudayaan berasal dari kata colere yang berarti mengolah tanah. Jadikebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diciptakan oleh akal budi(pikiran)dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya,atau dapat pula diartikan sebagai segala uasaha manusia agar dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya dalam lingkungan.
Seorang antropolog yang bernama E.B.TAYLOR mengemukakan bahwa :
Kebudayaan adalah kompeks yang mencakup pengetahuan,kepercayaan,kesenian,moral,hukum,adat istiadat dan kemampuan kemampuan lain serta kebiasaan kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Selo sumarjan dan soelaeman sumardji mengemukakan bahwa kebudayaan sebagai hasil semua karya ,rasa,dan cipta masyarakat.
5.UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Menurut Melville J.Herkovit unsure kebudayaan ada 4 :
1. Alat-alat teknologi
2. System ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuatan politik
Menurut bronislaw molinowski :
1. System norma
2. Organisasi ekonomi
3. Alat-alat,lembaga,petugas pendidikan
4. Organisasi kekuatan
c.kluckohn:
1.sistem religi
2.sistem organisasi masyarakat
3.System pengetahuan
4.sistem pencarian hidup dan system system ekonomi
5.sistem teknologi dan peralatan
6.bahasa
7.kesenian
6.WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya dibagi menjadi 3 :
1. Komplek gagasan,konsep,dan pikiran manusia.
2. Kompleks aktifitas.
3. Wujud sebagai benda.
7.ORIENTASI NILAI BUDAYA
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki system nilai. Menurut c.klukhon dalam karyanya variations in value orientation(1961)system nilai budaya dalam semua kebudayaan didunia,secara universal menyangkut 5 masalah pokok kehidupan manusia,yaitu:
1.hakekat manusia
2.hakekat karya manusia
3.hakekat waktu manusia
4.hakekat alam manusia
5.hakekat hubungan manusia
8. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
PERUBAHAN TERJADI KARENA :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri,misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempet mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka,yang berada dalamjalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain,cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan perubahan ini selain terjadi karena jumlah penduduk dan komposisinya juga dipengaruhi oleh adanya difusi kebudayaan, penemuan penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan social dan perubahn kebudayaam berbeda,dalam perubahan social terjadi perubahan struktur social dan pola pola hubungan social,antara lain system politik,dan kekuasaan,serta persebaran penduduk,system status,dan hubungan hubungan didalam keluarga.
Perubahan social adalah segala perubahan pada lembaga-lemabaga kemasyarakatan didalam masyarakat,yang mempengaruhi system socialnya,termasuk didalamnya nilai nilai ,sikap-sikap,dan pola-pola prilaku diantara kelompok kelompok dalam masyarakat.
Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi adalh terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsure-unsur suatu kebudayaan yang berbeda sedemikian rupa,sehingga unsure kebudayaan itu lambat laun akan diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri,tanpa menyebabkan hilangnya kebudayaan itu sendiri.
9. KAITAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan manusia dengan kebudayaan adalah manusia sebagai prilaku kebudayaan,dan kebudayaan merupakan obyek yang yang dilaksanakan manusia.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dikenal dengan dwitunggal,maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tapi keduanya tetap suatu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan,dan setelah kebudayaan itu ada kebudayaan yang mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Dapat disimpulkan manusia tidak akan lepas dari kebudayaan ,karena kebudayaan itu perwujudan dari manusia itu sendiri.
Selain itu hubungan manusia dengan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dan dinyatakan dengan dialektis.
Proses dialektis terjadi secara 3 tahap, yaitu :
1. Eksternalisasi:proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi:proses dimana manusia menjadi realitas obyektif,yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia .
3. Internalisasi:proses dimana masyarakat disegap kembali oleh manusia,maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik . sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

AB 2 PEMBAHASAN 2.1 Ekonomi Sederhana (Tertutup)

0 komentar
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Ekonomi Sederhana (Tertutup)
Dengan konsumsi tidak adanya ekspor dan impor dan tidak ada pemerintah maka komponen permintaan agregat (aggregate demand) atau output sama dengan konsumsi (dengan notasi C) ditambah dengan investasi (dengan notasi I).
Y = C + I (1)
Seperti yang telah disebut diatas output, Y sama dengan income. Persamaan (1) diatas artinya bahwa output yang diproduksi oleh ekonomi sama dengan aggregate demand dimana aggregate demand ini terdiri dari konsumsi dan investasi. Output ini juga sama dengan income yang diterima oleh seorang pelaku ekonomi (misalnya pengusaha) dan digunakan sebagian untuk konsumsi dan sisanya digunakan untuk belanja barang modal guna melanjutkan proses produksi berikutnya, belanja ini dikategorikan sebagai investasi untuk memproduksi barang dan jasa selanjutnya. Dengan demikian income (output) dari sisi produsen digunakan untuk konsumsi (C) dan sisanya diinvestasikan (I). Dari sisi alokasi income atau konsumen maka income yang didapat akan digunakan sebagian besar untuk konsumsi dan sisanya akan ditabungkan (S), hal ini karena konsumen tidak mempunyai usaha sendiri seperti halnya dengan produsen sehingga formula (1) diatas dapat dituliskan sebagai berikut:
Y = C + S (2)
Bila kedua persamaan diatas digabung maka didapat
C + I = Y = C + S (3)

Persamaan sebelah kiri adalah komponen aggregate demand atau output dan sebelah kanan adalah aloksi atau penggunaan income. Atau output yang diproduksi sama dengan output yang dijual dan sama dengan income yang diterima. Income yang diterima digunakan untuk konsumsi dan sisanya ditabung. Persamaan diatas akhirnya menjadi:
I = S (4)
Saving sama dengan investasi, artinya sumber dana untuk investasi berasal dari tabungan. Dari sisi aggregate, konsumen atau private sektor tidak melakukan investasi sendiri terhadap uangnya yang berlebih tetapi pada umumnya akan menyimpan uangnya di Bank sebagai tabungan (S) dan bank akan menyalurkan dana tersebut kepada orang-orang yang membutuhkan berupa kredit usaha atau investasi (I). Dari sisi individual saving yang dilakukan oleh konsumen tidak berarti akan langung dialoksikan kepada kegiatan produktif (productive investment), karena keterbatasan yang dimiliki oleh konsumen sehingga mereka memerlukan jasa perbankan untuk melakukan kegiatan tersebut.


2.2 Analisis Pendapatan Nasionl Dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor

Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya,manusia harus mempunyai penghasilan. Setiap penghasilan yang diterima oleh seseorang merupakan pendapatan bagi orang tersebut. Pendapatan dari orang perorang dari suatu negara akan dihitung dalam pendapatan nasional. Namun, tidak semua pendapatan yang diterima seseorang dihitung sebagai pendapatan nasional. Seorang ibu rumah tangga bekerja guna melayani keperluan rumah tangganya, seperti memasak, mencuci, dan ibu tersebut sudah menghasilkan barang berupa makanan dan jasa. Akan tetapi barang dan jasa yang dihasilkan tersebut tidak dihitung dalam pendapatan nasional karena tidak dijual kepada orang lain dan tidak mendapatkan balas jasa. Apabila ibu rumah tangga tadi membuka usaha, misalnya rumah makan atau menerima pesanan makanan untuk umum, maka balas jasa yang diterimanya dapat dihitung dalam pendapatan nasional. Seorang pelukis membuat suatu lukisan dan menjualnya kepada orang lain. Pelukis tersebut memperoleh pendapatan dari hasil penjualan produk yang dihasilkannya. Maka pendapatan pelukis ini dihitung dalam pendapatan nasional. Beberapa tahun kemudian, apabila lukisan tersebut dijual oleh orang yang membeli lukisan dari pelukis, maka hasil penjualan itu menjadi pendapatan baginya.Akan tetapi, pendapatan itu tidak dihitung dalam pendapatan nasional,karena tidak ada produksi barang atau jasa yang dihasilkan.

Barang dan jasa yang dihasilkan oleh setiap golongan masyarakat dalam suatu negara yang dijual kepada orang lain disebut produk nasional. Apabila produk nasional dinilai dengan uang disebut pendapatan nasional. Produk nasional maupun pendapatan nasional perlu dihitung untuk mengetahui kemajuan ekonomi dalam suatu negara. Produk nasional terdiri atas bermacam-macam produk yang jenisnya berbeda-beda. Tidak ada satuan alat ukur yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah produk yang dihasilkan. Oleh sebab itu, alat ukur yang paling mudah adalah harga. Dengan menilai setiap produk dengan harga, maka kita dapat mengetahui besarnya pendapatan nasional dalam suatu negara. Dalam rangka mencapai kemakmuran suatu negara,usaha peningkatan pendapatan nasional merupakan suatu keharusan. Usaha peningkatan pendapatan nasional harus disertai dengan pengendalian pertumbuhan penduduk. Apabila pertumbuhan penduduk berlangsung tanpa kendali, peningkatan pendapatan per kapita tidak akan mencapai hasil yang memuaskan, bahkan bisa terjadi pendapatan per kapita akan menurun. Oleh karena itu, pertumbuhan penduduk harus dikendalikan agar tingkat pertumbuhannya tidak melebihi pendapatan nasional.

2.3 Model Analisis Dengan Variabel Investasi dan Tabungan

Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi. Tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dikomsumsi. Jadi,besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya konsumsi ditambah dengan tabungan (Y = C + S ). Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut. Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut. Jadi, baik dalam hukum psikologi konsumsi dari Keynes dikemukakan, setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan (saving). Apabila fungsi konsumsi dan fungsi tabungan ditulis dalam notasi fungsi, bentuk umumnya seperti berikut.



Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan merupakan garis lurus, dan ini disebabkan nilai MPC dan MPS tetap. Seterusnya kecondongan fungsi konsumsi adalah kurang dari 45 dan selalu memotong garis 45. Sifat ini disebabkan MPC lebih kecil dari satu.Fungsi konsumsi memotong garis 45 pada nilai pendapatan nasional sebanyak Rp 360 triliun karena pada tingkat pendapatan itu konsumsi rumah tangga = pendapatan nasional.Fungsi tabungan memotong sumbu datar pada pendapatan nasional sebanyak Rp 360 triliun karena pada pendapatan ini tabungan rumah tangga = 0.
Jumlah pendapatan yang digunakan untuk konsumsi, antara lain, tergantung pada hal berikut:
1. Besarnya pendapatan rumah tangga setelah dikurangi pajak penghasilan dan potongan-potongan.
2. Komposisi rumah tangga (jumlah dan umur anggota rumah tangga).
3. Tuntutan lingkungan.
Sedangkan jumlah pendapatan yang ditabung tergantung pada hal berikut:
1. Jumlah pendapatan yang diterima dan besarnya bagian yang akan dikeluarkan untuk konsumsi.
2. Jumlah pendapatan yang ingin disimpan untuk tujuan berjaga-jaga dan menghadapi keadaan mendadak di waktu yang akan dating.
3. Tingkat bunga. Bila tingkat bunga bank naik, orang cenderung mengurangi bagian pendapatan untuk tujuan konsumsi dan meningkatkan tabungan atau investasi.

2.4 Manfaat Analisis Pendapatan Nasional

Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya. Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional
1. Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
2. Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.Antara konsumsi,pendapatan,dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
3. Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.

2.6 Angka Pengganda
Ada beberapa pengertian dari angka pengganda uang yaitu:
Money Multiplier atau angka pengganda uang adalah merupakan proses pasar yaitu penyesuaian antara permintaan dan penawaran uang “Money Multiplier is the number of deposit (loan) dollars that the banking system can create from $1 of excess reserves; equal to 1 required reserve ratio”(Schiller, 1996:279 – 280).
Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa angka pengganda uang atau money multiplier ada hubungannya dengan cadangan dollar, sistem perbankan dengan kurs dollar “Money Multiplier is ratio of the changes in the quantity of money to the changes in the monetary base” (Parkin,1993 :768). Monetary base (uang primer) adalah jumlah uang kartal ditambah cadangan bank. Jika monetary base naik, maka uang kartal dan cadangan bank juga naik. Sedangkan jika cadangan bank naik maka dapat menciptakan pinjaman dan tambahan uang yang beredar. Money Multiplier adalah proses penciptaan uang secara sederhana oleh bank umum, yaitu sebagai berikut:
Contoh: Bank Nasional memberikan pinjaman kepada Tuan Abdulah sebesar Rp 1 juta. Asumsi tidak ada kebocoran kas, Tuan Abdulah menyimpan uang Rp 1 juta tersebut ke Bank Perdana dalam bentuk giro (demand deposit), Perkembangan sistem NOW (giro tanpa bunga) dan pasar uang membuat makin luasnya pengertian M1 dengan memasukkan juga NOW dan rekening-rekening yang serupa pada koperasi simpan-pinjam dan bank-bank tabungan (selain uang kartal yang biasa kita lihat dan deposito). Jumlah uang beredar (JUB) yaitu M1 (uang dalam arti sempit) yang terdiri dari uang kartal dan uang giral, dan M2 (uang dalam arti luas) yang terdiri dari M1 ditambah uang kuasi (Nilawati, 2000: 162). Uang kartal(currencies) adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah dan atau bank sentral dalam bentuk uang kertas atau uang logam. Uang giral (deposit money) adalah uang yang dikeluarkan oleh suatu bank umum. Contoh uang giral adalah cek, bilyet giro. Uang kuasi meliputi: Tabungan (saving deposit) adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu. Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada BPR. Deposito berjangka (time deposit) adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpanan dengan BPR bersangkutan. Sertifikat deposito adalah deposito berjangka yang buku simpanannya dapat diperdagangkan. (Subagyo, 1997: 10,72 – 73). Menurut Dombush ada beberapa cara untuk mempengaruhi uang beredar, salah satunya yaitu melalui koefisien angka pengganda uang. Nilai koefisien angka pengganda uang tergantung pada nilai dari uang kartal dan cadangan bank. Semakin kecil nilai dari rasio tersebut, semakin besar nilai koefisien angka pengganda uang. Nilai uang kartal yang rendah berarti masyarakat lebih suka menyimpan uang tunainya di bank daripada di rumah. Selanjutnya nilai cadangan bank yang rendah berarti lebih banyak uang giral yang bisa diciptakan dari setiap rupiah uang inti yang dipegang bank. Bagian dari jumlah uang beredar yang dipegang masyarakat dalam bentuk uang tunai merupakan pencerminan kehendak dan perilaku masyarakat (Nilawati, 2000: 160)

2.7 Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Inflasi dan Pengangguran

Didasarkan pada fakta itulah A.W.Phillips mengamati hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran.Dari hasil pengamatannya,ternyata ada hubungan yang erat antara inflasi dengan tingkat pengangguran,dalam arti jika inflasi tinggi,maka pengangguran akan rendah.Hasil pengamatan Phillips ini dikenal dengan kurva Phillip.



Masalah utama dan mendasar dalam ketenagakerjaan di Indonesia adalah masalah upah yang rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi. Hal tersebut disebabkan karena, pertambahan tenaga kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakan setiap tahunnya. Pertumbuhan tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan lapangan kerja menimbulkan pengangguran yang tinggi. Pengangguran merupakan salah satu masalah utama dalam jangka pendek yang selalu dihadapi setiap negara. Karena itu, setiap perekonomian dan negara pasti menghadapi masalah pengangguran, yaitu pengangguran alamiah (natural rate of unemployment). Pengangguran di Indonesia menjadi masalah yang terus menerus membengkak. Sebelum krisis ekonomi tahun 1997, tingkat pengangguran di Indonesia pada umumnya di bawah 5 persen dan pada tahun 1997 sebesar 5,7 persen. Tingkat pengangguran sebesar 5,7 persen masih merupakan pengangguran alamiah. Tingkat pengangguran alamiah adalah suatu tingkat pengangguran yang alamiah dan tak mungkin dihilangkan. Tingkat pengangguran alamiah ini sekitar 5-6 persen atau kurang. Artinya jika tingkat pengangguran paling tinggi 5 persen itu berarti bahwa perekonomian dalam kondisi penggunaan tenaga kerja penuh (full employment). Peningkatan angkatan kerja baru yang lebih besar diban-dingkan dengan lapangan kerja yang tersedia terus menunjukkan jurang (gap) yang terus membesar. Kondisi tersebut semakin membesar setelah krisis ekonomi. Dengan adanya krisis ekonomi tidak saja jurang antara peningkatan angkatan kerja baru dengan penyediaan lapangan kerja yang rendah terus makin dalam, tetapi juga terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Mengacu pada kurva Phillips di bawah ini, dapat digambarkan bagaimana hubungan tingkat inflasi dan tingkat pengangguran di Indonesia. Untuk menggambarkan kurva Phillips di Indonesia digunakan data tingkat inflasi tahunan dan tingkat pengangguran yang ada. Data digunakan adalah data dari tahun 1980 hingga tahun 2005.


A.W.Phillips menggambarkan bagaimana sebaran hubungan antara inflasi dengan tingkat pengangguran didasarkan pada asumsi bahwa inflasi merupakan cerminan dari adanya kenaikan permintaan agregat. Dengan naiknya permintaan agregat, maka sesuai dengan teori permintaan, jika permintaan naik maka harga akan naik. Dengan tingginya harga (inflasi) maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah tenaga kerja (tenaga kerja merupakan satu-satunya input yang dapat meningkatkan output). Akibat dari peningkatan permintaan tenaga kerja maka dengan naiknya harga-harga (inflasi) maka,pengangguran berkurang.Menggunakan pendekatan A.W.Phillips dengan menghubungkan antara pengangguran dengan tingkat inflasi untuk kasus Indonesia kurang tepat.Hal ini didasarkan pada hasil analisis tingkat pengangguran dan inflasi di Indonesia dari tahun 1980 hingga 2005,ternyata secara statistik maupun grafis tidak ada pengaruh yang signifikan antara inflasi dengan tingkat pengangguran (lihat hasil analisis statistik di bawah ini).



Berbeda dengan di Indonesia, adanya kenaikan harga-harga atau inflasi pada umumnya disebabkan karena adanya kenaikan biaya produksi misalnya naiknya Bahan Bakar Minyak (BBM), bukan karena kenaikan permintaan. Dengan alasan inilah, maka tidaklah tepat bila perubahan tingkat pengangguran di Indonesia dihubungkan dengan inflasi. Karena itu, perubahan tingkat pengangguran lebih tepat bila dikaitkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi. Sebab, pertumbuhan ekonomi merupakan akibat dari adanya peningkatan kapasitas produksi yang merupakan turunan dari peningkatan investasi. Jadi jelas bahwa, pertumbuhan ekonomi berhubungan erat dengan peningkatan penggunaan tenaga kerja, begitu pula dengan investasi. Dengan meningkatnya investasi pasti permintaan tenaga kerja akan bertambah, sehingga dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang diakibatkan adanya peningkatan investasi berpengaruh terhadap penurunan tingkat pengangguran dengan asumsi investasi tidak bersifat padat modal. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat dilihat bagaimana hubungan antara tingkat pertumbuhan ekonomi dalam bentuk kurva. Dengan menggunakan data antara pengangguran dan tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia seperti yang digunakan dalam membuat kurva Phillip (data tahun 1998 tidak digunakan karena mempunyai nilai ekstrim) akan dapat digambarkan bagaimana kurva hubungan pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pengangguran. Kurva hubungan antara pertumbuhan ekonomi Indonesia dan tingkat pengangguran seperti terlihat pada gambar dibawah ini.





Dari hasil penggambaran diagram sebaran antara pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran di Indonesia, terlihat bahwa hasilnya menunjukkan kecenderungan yang sesuai dengan gambaran Kurva Philip. Selain itu, pengaruh pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pengangguran secara statistik signifikan. Nilai koefisien pengangguran adalah 0,464. Hasil analisis statistik, pengaruh antara tingkat pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pengangguran di Indonsia selama periode 1980 – 2005 seperti terlihat di bawah ini.




Berdasarkan fakta yang telah diungkapkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pengangguran dengan pertumbuhan ekonomi. Apabila pertumbuhan ekonomi meningkat 1 persen maka pengganguran akan menurun sekitar 0,46 persen. Dengan demikian, penggambaran kurva Phillip yang menghubungkan inflasi dengan tingkat penggangguran untuk kasus Indonesia tidak tepat untuk digunakan sebagai kebijakan untuk menekan tingkat pengangguran. Hasil analisis statistik pengujian pengaruh inflasi terhadap pengangguran selama periode 1980–2005 seperti terlihat hasil analisis statistik di bawah ini juga membuktikan secara meyakinkan bahwa tidak ada pengaruh yang nyata antara inflasi dengan tingkat pengangguran.Dalam ilmu ekonomi,inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.Artinya,tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator. Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun, inflasi sedang antara 10%-30% setahun, berat antara 30%-100% setahun, dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun. Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan atau desakan biaya produksi. Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadapfaktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi , inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment. Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik. Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal, yaitu: kenaikan harga, misalnya bahan baku dan kenaikan upah atau gaji, misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut:
1. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa
2. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja
3. Kenaikan harga barang impor
4. Penambahan penawaran uang dengan cara mencetak uang baru
5. Kekacauan politik dan ekonomi seperti yang pernah terjadi di Indonesia tahun 1998, akibat angka inflasinya mencapai 70%.





Nama : Deni Aditya Ramadhan
NPM : 12109733
Kelas : 2 KA 12

Selasa, 29 Maret 2011

kesimpulan kelompok 6

di zaman dahulu kita tidak mengenal itu uang dan apa itu bank dan bagaimana penciptaan uang itu tersebut. oke, kita mulai dengan apa itu uang.
uang adalah alat nilai tukar barang, uang tersebut terbebtuk dalam 2 versi, dalam bentuk koin dan dalam bentuk kertas. di zaman dahulu manusia belum mengenal uang, di zaman dahulu, manusia menggunakan pertukaran barang, atau yang di sebut dengan barter, di zaman dahulu, manusia mencukupi kebutuhan hidupnya dengan menukar barang yang mereka punya dengan barang yang mereka inginkan, begitu seterusnya hingga tercapailah uang.
uang di ciptakan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup seseorang tanpa harus menukar barang yang mereka punya, uang itu sendiri di ciptakan dengan berbagai nominal, dari nominal 1 rupiah atau 1 dolar dll, sampai nominal yang lebih besar. nominal itu juga di ciptakan sesuai dengan keinginan barang atau harga barang yang iangin di beli oleh seseorang. misalkan seperti ingin membeli permen, kita hanya dapat membayar dengan nominal 100 rupiah, dan sedangkan ingin membeli baju, kita harus membayar denagn nominal 50 ribu. dan selang berjalannya waktu manusia berlomba2 menyimpan banyak uang, untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya agar lebih mudah, namun dilain pihak, orang tersebut binggung untuk menyimpan uang tersebut dimana, dengan nominal yang besar tersebut, maka terciptalah bank.
bank adalah tempat untuk menyimpan uang dan tempat membuat uang tersebut, manusia dapat menyimpan uang degan aman di bank tersebut hingga sampai nominal yang tinggi hingga tidak dapat menyimpannya d rumah, dan bank tersebut juga memproduksi uang, jika uang tersebut udah tidak laku atau mau di pebaharui,bank tersebut akan menariknya dan membakarnya hingga habis, lalu bank tersebut akan membuat uang baru lagi. begitupun seterusnya

kesimpulan kelompok 5

selain bertujuan untuk mengukur tingkat suatu kemakmuran suatu negara, pendapatan nasional juga memiliki manfaat2 yang lain, diantaranya mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. data Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya. Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.

faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional adalah :
1. permintaan agregat, seperti barang dan jasa yang akan di beli, oleh sektor2 ekonomi pada berbagai tingkat harga tertentu. jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan2 pada tingkat harga, tingkat penganguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.

2. Konsumsi dan tabungan, adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang2 dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu, dan sedangkan tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.

3. Investasi adalah Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.

Senin, 21 Maret 2011

kesimpulan kelompok 4

struktur pasar dibagi menjadi 2 yaitu :
1. pasar persaingan sempurna dan
2. pasar persaingan tidak sempurna.
pasar persainagn sempuran yaitu pasar yang dimana sering terjadi penawaran dari si penjual dan si pembeli, seperti di pasar tradisional dan seperti kita berbelanja di warung dan sebagainya. dan sedangkan pasar tidak sempurna, pasar yang dimana hanya satu produsen dan dengan banyak konsumen, seperti contohnya membeli di supermarket dll.
dan sedangkan pasar tidak sempurna itu melingkup beberapa aspek pasar, seperti pasar :
1. pasar monopoli
2. pasar oligopoli
3. pasar duopoli
4. pasar monopolistik
5. Pasar Monopsoni

1. pasar monopoli adalah dimana pasar tersebut hanya ada satu produsen yang melayani banyak konsumen

2. pasar oligopoli adalah dimana pasar tersebut mempunyai banyak produsen yang dapat melayani banyak pemesanan

3. pasar duopoli adalah dimana pasar tersebut di duduki atau di jalani oleh dua perusahaan sekaligus

4. pasar monopolistik dimana pasar tersebut menjual atau menawarkan barang dagangannya yang sudah banyak dijual

5. pasar monopsoni adalah dimana pasar tersebut hanya mempunyai satu konsumen

Senin, 14 Maret 2011

kesimpilan kelompok 2

konsumen adalah mereka yang memiliki pendapatan yang akan menjad pembeli barang dan jasa di pasar. seorang konsumen yang rasional pada waktu akan memutuskan pembelian suatu barang tidak di dasar emosi, namun didasari dengan pertimbangan bahwa apa yang akan dibelinya memang memberinya tingkat kepuasan terbesar. prilaku konsumen adalah proses pengambil keputusan dan aktivitas fisik yang terlibat dalam mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, atau memberikan barang dan jasa.

teori kardinal menyatakan bahwa kepuasan konsumen dalam mengkonsumi suatu barang dapat di hitung atau di kuartirkan baik dalam satuan uang atau satuan lain. menurut teori ordinal kepuasan seseorang konsumen tidak dapat di hitung atau di kuartirkan tetapi hanya dapat di bandingkan yaitu dengan memberikan rengking atau membuat urutan-urutan kombinasi barang2 yang akan di konsumsi.

kesimpulan kelompok 1

Harga adalah suatu nilai tukar dari produk, barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter, dan harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Tujuan Penentuan Harga :
1. Mendapatkan keuntungan sebesar besarnya
2. Mempertahankan perusahaan.
3. Menggapai ROI (Return on Investment).
4. Menguasai Pangsa Pasar
5. Mempertahankan status quo

Sedangkan permintan adalah jumlah barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang-barang lain yang bersifat substitutif terhadap barang tersebut
3. Pendapatan rumah-tangga atau pendapatan masyarakat
4. Selera dan prilaku seseorang atau masyarakat
5. Jumlah penduduk.

Sedangkan penawaran adalah jumlah barang atau komoditi yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk dijual dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.

manusia dan kebudayaan

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

1.MANUSIA
Manusia di dunia ini mempunyai peranan yang unik,sehingga manusia dapat dipandang dari berbagai aspek,missal dalam ilmu eksakta :
1. ilmu kimia : manusia adalah kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia).
2. Ilmu fisika : manusia adlah kumoulan dari berbagai system fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari suatu energy.
3. Ilmu biologi : manusia adalah mahluk biologi dan tergolong dalam kelompok mamalia.
Dalam ilmu social :
1. Ilmu ekonomi : manusia adalah mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan,sehingga sering disebut homo economicus.
2. Ilmu social : manusia adalah mahluk social yang tidak dapat berdiri sendiri.
3. Ilmu politik : manusia adalah mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan.
4. Ilmu filsafat : manusia adalah mahluk yang berbudaya,sehingga sering disebut homo-humanus.
5. Dsb.
Dari definisi definisi diatas kita dapat melihat bahwa manusia dapat diartikan dari berbagai segi, selain dapat dipandang dari berbagai segi juga manusia dapat mempunyai banyak kepentingan,namun berdasarkan uraian diatas kita akan memiliki kesulitan siapa manusia itu sebenarnya.Oleh karena itu coba kita lihat dari unsur-unsur yang manusia itu sendiri.
Ada 2 pandangan yang menjadi acuan untuk menjelaskan unsure-unsur pembentukmanusia tersebut yaitu :
1. Mnusia itu terdiri dari 4 unsur yang terkait yaitu :
a. Jasad,yaitu badan kasar manusia yang nampak pada luarnya,dapat diraba dan dapat difoto,dan menempati ruang dan waktu.
b. Hayat,yaitu mengandung unsure hidup dan ditandai dengan gerak.
c. Ruh,yaitu bimbingan dan pimpinan tuhan,daya yang bekerja secara spiritual,dan memahami kebenaran,suatu kemampuan mencipta yang bersifat konsepsual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d. Nafs,dalam pengertian diri atau keakuan,yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
2. Manusia sebagai kepribadian mempunyai 3 unsur pembentuknya,yaitu :
a. Id, ,yang mnerupakan struktur kepribadian yang paling primitip dan tidak banyak nampak. Id merupakan libido murni,atau energy psikis yang menunjukan cirri alami yang irasional dan terkait dengan seks, yang secara instingsual menentukan proses ketidaksadaran(unconscious). Id tidak berhubungan dengan linkungan luar diri,tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadiantar insting Id dengan dunia luar. Terkukung dari realitas dan pengaruh sosial, id diatur oleh prinsip kesenanagan, mencari kepuasan instingtual libidinal yang harus dipenuhi langsung melalui pengalaman seksual (ditentukan oleh tahap psikoseksual dari perkembangan individual),atau tidak langsung melalui mimpi atau hayalan(proses primer).
b. Ego ,bagian atau struktur kepribadian yang pertama kli dibedakan dari id,seringkali disebut kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan id kedalam saluran social yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi saat usia 1 taun dan 2 taun,pada saat seorang anak nyata berhubungan dengan lingkungannya.
c. Superego,merupakan struktur kepribadian yang paling akhir. Muncul kira-kira pada saat usia lima taun. Jika id dan ego berkembang dalam secara internal dalam diri individu,superego berkembang secara eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterimaoleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas didalamlingkungan luar diri,biasanya merupakan asimilasi asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
2.HAKEKAT MANUSIA
1. Mahluk ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
2. Mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna,jika dibandingkan dengan mahluk ciptaan tuhan yang lainnya. Manusia mempunyai perasaan ,sehingga manusia bias menciptakan kesenian,perasaan bisa juga disebut daya rasa,perasaan dibedakan menjadi 2 yaitu perasaan indrawi dan perasaan rohani. Perasaan indrawi adalah rangsangan jasmani melalui panca indra,tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia dan hewan,sedangkan perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia. Perasaan rohani dibedakan menjadi :
a. perasaan intelektual=perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
b. perasaan estetis=perasaan yang berkenaan dengan keindahan.
c. perasaan etis =perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
d. perasaan diri=perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
e. perasaan social=perasaan yang berkenaan dengan kelompok,korp,atau kehidupan bernasyarakat,ikut merasakan kehidupan orang lain.
f. perasaan religious=perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
3. mahluk biokultural,yaitu mahluk hayati yang budiyawi.
4. mahluk ciptaan tuhan yang berkaitan dengan lingkungan(ekologi),mempunyai kualitas dan martabat karena mempunyai kemampuan bekerja dan berkarya.
3. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Francis L.K Hsu,sarjana amerika keturunan china yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian didalam ilmu antropologi,psikologi,
filsafat,dan kesusastraan china klasik. Karya tulisnya berjudul psychological homeostatis china klasik.
Ilmu psikologis berasal dari Negara-negara barat ,dimana konsep itu mngambil tempat yang amat penting,biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersebut.
Sampai sekarang ilmu psikologis di Negara barat itu terutama mengembangkan konsep-konsep dan teori-teori mengenai aneka warna isi jiwa,serata metode-metode dan alat-alat untuk menganalisis jaringan berkait antara jiwa individu dan lingkungan social budayanya.
Untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu ,hanya sebagai subyek yang terkandung dalam batas individu yang terisolasi,maka hsu telah mengembangkan suatu konsepsi ,bahwa dalam jiwa manusia sebagai mahluk social budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah mirip suatu lingkaran-lingkaran konsetris sekitar diri pribadi,yaitu nomor 7 dan6 merupakan daerah sadar dan subsadar.nomor 5 merupakan kesadaran yang tidak dinyatakan.nomor 4 dinyatakan kesadaran yang dinyatakan.nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib.nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna.no.1 disebut lingkaran hubungan jauh.dan no.0 disebut lingkaran hubungan luar.
Menurut francis l.k hsu manusia masih membutuhkan suatu daerah isi jiwa tambahan untuk memuaskan suatu kebutuhan rohaniah yang bersifat fundamental dalam hidup manusia. Daerah isi jiwa tambahan lingkaran-lingkaran 7,6,5,dan 4 merupakan yang menggambarkan kepribadian manusia itu adalh nomor 3. Hubungan yang berdasarkan cinta dan kemesraan merupakan suatu kebutuhan fundamental dalam hidup manusia.
Konsep yang dapat dipakai sebagai landasan berdasarkan francis l.k hsu adalh konsep jen dalam kebudayaan china,yaitu manusia yang berjiwa selaras,manusia yang berkepribadian.
4.PENGRTIAN KEBUDAYAAN
MELVILLE J HER KOVIT dan BRONISLAW MALINOWSKI mengemukakan bahwa cultural deternism berarti segala sesuatu yang terdapat didalammasyarakat terdapt didalam masyarakat ditentukan oleh adanya kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Herkovit memandang kebudayaan sebagau sesuatu yang superorganik,karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus.
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin,kebudayaan berasal dari kata colere yang berarti mengolah tanah. Jadikebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diciptakan oleh akal budi(pikiran)dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya,atau dapat pula diartikan sebagai segala uasaha manusia agar dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya dalam lingkungan.
Seorang antropolog yang bernama E.B.TAYLOR mengemukakan bahwa :
Kebudayaan adalah kompeks yang mencakup pengetahuan,kepercayaan,kesenian,moral,hukum,adat istiadat dan kemampuan kemampuan lain serta kebiasaan kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Selo sumarjan dan soelaeman sumardji mengemukakan bahwa kebudayaan sebagai hasil semua karya ,rasa,dan cipta masyarakat.
5.UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Menurut Melville J.Herkovit unsure kebudayaan ada 4 :
1. Alat-alat teknologi
2. System ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuatan politik
Menurut bronislaw molinowski :
1. System norma
2. Organisasi ekonomi
3. Alat-alat,lembaga,petugas pendidikan
4. Organisasi kekuatan
c.kluckohn:
1.sistem religi
2.sistem organisasi masyarakat
3.System pengetahuan
4.sistem pencarian hidup dan system system ekonomi
5.sistem teknologi dan peralatan
6.bahasa
7.kesenian
6.WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya dibagi menjadi 3 :
1. Komplek gagasan,konsep,dan pikiran manusia.
2. Kompleks aktifitas.
3. Wujud sebagai benda.
7.ORIENTASI NILAI BUDAYA
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki system nilai. Menurut c.klukhon dalam karyanya variations in value orientation(1961)system nilai budaya dalam semua kebudayaan didunia,secara universal menyangkut 5 masalah pokok kehidupan manusia,yaitu:
1.hakekat manusia
2.hakekat karya manusia
3.hakekat waktu manusia
4.hakekat alam manusia
5.hakekat hubungan manusia
8. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
PERUBAHAN TERJADI KARENA :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri,misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempet mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka,yang berada dalamjalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain,cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan perubahan ini selain terjadi karena jumlah penduduk dan komposisinya juga dipengaruhi oleh adanya difusi kebudayaan, penemuan penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan social dan perubahn kebudayaam berbeda,dalam perubahan social terjadi perubahan struktur social dan pola pola hubungan social,antara lain system politik,dan kekuasaan,serta persebaran penduduk,system status,dan hubungan hubungan didalam keluarga.
Perubahan social adalah segala perubahan pada lembaga-lemabaga kemasyarakatan didalam masyarakat,yang mempengaruhi system socialnya,termasuk didalamnya nilai nilai ,sikap-sikap,dan pola-pola prilaku diantara kelompok kelompok dalam masyarakat.
Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi adalh terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsure-unsur suatu kebudayaan yang berbeda sedemikian rupa,sehingga unsure kebudayaan itu lambat laun akan diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri,tanpa menyebabkan hilangnya kebudayaan itu sendiri.
9. KAITAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan manusia dengan kebudayaan adalah manusia sebagai prilaku kebudayaan,dan kebudayaan merupakan obyek yang yang dilaksanakan manusia.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dikenal dengan dwitunggal,maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tapi keduanya tetap suatu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan,dan setelah kebudayaan itu ada kebudayaan yang mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Dapat disimpulkan manusia tidak akan lepas dari kebudayaan ,karena kebudayaan itu perwujudan dari manusia itu sendiri.
Selain itu hubungan manusia dengan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dan dinyatakan dengan dialektis.
Proses dialektis terjadi secara 3 tahap, yaitu :
1. Eksternalisasi:proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi:proses dimana manusia menjadi realitas obyektif,yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia .
3. Internalisasi:proses dimana masyarakat disegap kembali oleh manusia,maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik . sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

AB 2 PEMBAHASAN 2.1 Ekonomi Sederhana (Tertutup)

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Ekonomi Sederhana (Tertutup)
Dengan konsumsi tidak adanya ekspor dan impor dan tidak ada pemerintah maka komponen permintaan agregat (aggregate demand) atau output sama dengan konsumsi (dengan notasi C) ditambah dengan investasi (dengan notasi I).
Y = C + I (1)
Seperti yang telah disebut diatas output, Y sama dengan income. Persamaan (1) diatas artinya bahwa output yang diproduksi oleh ekonomi sama dengan aggregate demand dimana aggregate demand ini terdiri dari konsumsi dan investasi. Output ini juga sama dengan income yang diterima oleh seorang pelaku ekonomi (misalnya pengusaha) dan digunakan sebagian untuk konsumsi dan sisanya digunakan untuk belanja barang modal guna melanjutkan proses produksi berikutnya, belanja ini dikategorikan sebagai investasi untuk memproduksi barang dan jasa selanjutnya. Dengan demikian income (output) dari sisi produsen digunakan untuk konsumsi (C) dan sisanya diinvestasikan (I). Dari sisi alokasi income atau konsumen maka income yang didapat akan digunakan sebagian besar untuk konsumsi dan sisanya akan ditabungkan (S), hal ini karena konsumen tidak mempunyai usaha sendiri seperti halnya dengan produsen sehingga formula (1) diatas dapat dituliskan sebagai berikut:
Y = C + S (2)
Bila kedua persamaan diatas digabung maka didapat
C + I = Y = C + S (3)

Persamaan sebelah kiri adalah komponen aggregate demand atau output dan sebelah kanan adalah aloksi atau penggunaan income. Atau output yang diproduksi sama dengan output yang dijual dan sama dengan income yang diterima. Income yang diterima digunakan untuk konsumsi dan sisanya ditabung. Persamaan diatas akhirnya menjadi:
I = S (4)
Saving sama dengan investasi, artinya sumber dana untuk investasi berasal dari tabungan. Dari sisi aggregate, konsumen atau private sektor tidak melakukan investasi sendiri terhadap uangnya yang berlebih tetapi pada umumnya akan menyimpan uangnya di Bank sebagai tabungan (S) dan bank akan menyalurkan dana tersebut kepada orang-orang yang membutuhkan berupa kredit usaha atau investasi (I). Dari sisi individual saving yang dilakukan oleh konsumen tidak berarti akan langung dialoksikan kepada kegiatan produktif (productive investment), karena keterbatasan yang dimiliki oleh konsumen sehingga mereka memerlukan jasa perbankan untuk melakukan kegiatan tersebut.


2.2 Analisis Pendapatan Nasionl Dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor

Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya,manusia harus mempunyai penghasilan. Setiap penghasilan yang diterima oleh seseorang merupakan pendapatan bagi orang tersebut. Pendapatan dari orang perorang dari suatu negara akan dihitung dalam pendapatan nasional. Namun, tidak semua pendapatan yang diterima seseorang dihitung sebagai pendapatan nasional. Seorang ibu rumah tangga bekerja guna melayani keperluan rumah tangganya, seperti memasak, mencuci, dan ibu tersebut sudah menghasilkan barang berupa makanan dan jasa. Akan tetapi barang dan jasa yang dihasilkan tersebut tidak dihitung dalam pendapatan nasional karena tidak dijual kepada orang lain dan tidak mendapatkan balas jasa. Apabila ibu rumah tangga tadi membuka usaha, misalnya rumah makan atau menerima pesanan makanan untuk umum, maka balas jasa yang diterimanya dapat dihitung dalam pendapatan nasional. Seorang pelukis membuat suatu lukisan dan menjualnya kepada orang lain. Pelukis tersebut memperoleh pendapatan dari hasil penjualan produk yang dihasilkannya. Maka pendapatan pelukis ini dihitung dalam pendapatan nasional. Beberapa tahun kemudian, apabila lukisan tersebut dijual oleh orang yang membeli lukisan dari pelukis, maka hasil penjualan itu menjadi pendapatan baginya.Akan tetapi, pendapatan itu tidak dihitung dalam pendapatan nasional,karena tidak ada produksi barang atau jasa yang dihasilkan.

Barang dan jasa yang dihasilkan oleh setiap golongan masyarakat dalam suatu negara yang dijual kepada orang lain disebut produk nasional. Apabila produk nasional dinilai dengan uang disebut pendapatan nasional. Produk nasional maupun pendapatan nasional perlu dihitung untuk mengetahui kemajuan ekonomi dalam suatu negara. Produk nasional terdiri atas bermacam-macam produk yang jenisnya berbeda-beda. Tidak ada satuan alat ukur yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah produk yang dihasilkan. Oleh sebab itu, alat ukur yang paling mudah adalah harga. Dengan menilai setiap produk dengan harga, maka kita dapat mengetahui besarnya pendapatan nasional dalam suatu negara. Dalam rangka mencapai kemakmuran suatu negara,usaha peningkatan pendapatan nasional merupakan suatu keharusan. Usaha peningkatan pendapatan nasional harus disertai dengan pengendalian pertumbuhan penduduk. Apabila pertumbuhan penduduk berlangsung tanpa kendali, peningkatan pendapatan per kapita tidak akan mencapai hasil yang memuaskan, bahkan bisa terjadi pendapatan per kapita akan menurun. Oleh karena itu, pertumbuhan penduduk harus dikendalikan agar tingkat pertumbuhannya tidak melebihi pendapatan nasional.

2.3 Model Analisis Dengan Variabel Investasi dan Tabungan

Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi. Tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dikomsumsi. Jadi,besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya konsumsi ditambah dengan tabungan (Y = C + S ). Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut. Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut. Jadi, baik dalam hukum psikologi konsumsi dari Keynes dikemukakan, setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan (saving). Apabila fungsi konsumsi dan fungsi tabungan ditulis dalam notasi fungsi, bentuk umumnya seperti berikut.



Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan merupakan garis lurus, dan ini disebabkan nilai MPC dan MPS tetap. Seterusnya kecondongan fungsi konsumsi adalah kurang dari 45 dan selalu memotong garis 45. Sifat ini disebabkan MPC lebih kecil dari satu.Fungsi konsumsi memotong garis 45 pada nilai pendapatan nasional sebanyak Rp 360 triliun karena pada tingkat pendapatan itu konsumsi rumah tangga = pendapatan nasional.Fungsi tabungan memotong sumbu datar pada pendapatan nasional sebanyak Rp 360 triliun karena pada pendapatan ini tabungan rumah tangga = 0.
Jumlah pendapatan yang digunakan untuk konsumsi, antara lain, tergantung pada hal berikut:
1. Besarnya pendapatan rumah tangga setelah dikurangi pajak penghasilan dan potongan-potongan.
2. Komposisi rumah tangga (jumlah dan umur anggota rumah tangga).
3. Tuntutan lingkungan.
Sedangkan jumlah pendapatan yang ditabung tergantung pada hal berikut:
1. Jumlah pendapatan yang diterima dan besarnya bagian yang akan dikeluarkan untuk konsumsi.
2. Jumlah pendapatan yang ingin disimpan untuk tujuan berjaga-jaga dan menghadapi keadaan mendadak di waktu yang akan dating.
3. Tingkat bunga. Bila tingkat bunga bank naik, orang cenderung mengurangi bagian pendapatan untuk tujuan konsumsi dan meningkatkan tabungan atau investasi.

2.4 Manfaat Analisis Pendapatan Nasional

Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya. Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional
1. Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
2. Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.Antara konsumsi,pendapatan,dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
3. Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.

2.6 Angka Pengganda
Ada beberapa pengertian dari angka pengganda uang yaitu:
Money Multiplier atau angka pengganda uang adalah merupakan proses pasar yaitu penyesuaian antara permintaan dan penawaran uang “Money Multiplier is the number of deposit (loan) dollars that the banking system can create from $1 of excess reserves; equal to 1 required reserve ratio”(Schiller, 1996:279 – 280).
Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa angka pengganda uang atau money multiplier ada hubungannya dengan cadangan dollar, sistem perbankan dengan kurs dollar “Money Multiplier is ratio of the changes in the quantity of money to the changes in the monetary base” (Parkin,1993 :768). Monetary base (uang primer) adalah jumlah uang kartal ditambah cadangan bank. Jika monetary base naik, maka uang kartal dan cadangan bank juga naik. Sedangkan jika cadangan bank naik maka dapat menciptakan pinjaman dan tambahan uang yang beredar. Money Multiplier adalah proses penciptaan uang secara sederhana oleh bank umum, yaitu sebagai berikut:
Contoh: Bank Nasional memberikan pinjaman kepada Tuan Abdulah sebesar Rp 1 juta. Asumsi tidak ada kebocoran kas, Tuan Abdulah menyimpan uang Rp 1 juta tersebut ke Bank Perdana dalam bentuk giro (demand deposit), Perkembangan sistem NOW (giro tanpa bunga) dan pasar uang membuat makin luasnya pengertian M1 dengan memasukkan juga NOW dan rekening-rekening yang serupa pada koperasi simpan-pinjam dan bank-bank tabungan (selain uang kartal yang biasa kita lihat dan deposito). Jumlah uang beredar (JUB) yaitu M1 (uang dalam arti sempit) yang terdiri dari uang kartal dan uang giral, dan M2 (uang dalam arti luas) yang terdiri dari M1 ditambah uang kuasi (Nilawati, 2000: 162). Uang kartal(currencies) adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah dan atau bank sentral dalam bentuk uang kertas atau uang logam. Uang giral (deposit money) adalah uang yang dikeluarkan oleh suatu bank umum. Contoh uang giral adalah cek, bilyet giro. Uang kuasi meliputi: Tabungan (saving deposit) adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu. Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada BPR. Deposito berjangka (time deposit) adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpanan dengan BPR bersangkutan. Sertifikat deposito adalah deposito berjangka yang buku simpanannya dapat diperdagangkan. (Subagyo, 1997: 10,72 – 73). Menurut Dombush ada beberapa cara untuk mempengaruhi uang beredar, salah satunya yaitu melalui koefisien angka pengganda uang. Nilai koefisien angka pengganda uang tergantung pada nilai dari uang kartal dan cadangan bank. Semakin kecil nilai dari rasio tersebut, semakin besar nilai koefisien angka pengganda uang. Nilai uang kartal yang rendah berarti masyarakat lebih suka menyimpan uang tunainya di bank daripada di rumah. Selanjutnya nilai cadangan bank yang rendah berarti lebih banyak uang giral yang bisa diciptakan dari setiap rupiah uang inti yang dipegang bank. Bagian dari jumlah uang beredar yang dipegang masyarakat dalam bentuk uang tunai merupakan pencerminan kehendak dan perilaku masyarakat (Nilawati, 2000: 160)

2.7 Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Inflasi dan Pengangguran

Didasarkan pada fakta itulah A.W.Phillips mengamati hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran.Dari hasil pengamatannya,ternyata ada hubungan yang erat antara inflasi dengan tingkat pengangguran,dalam arti jika inflasi tinggi,maka pengangguran akan rendah.Hasil pengamatan Phillips ini dikenal dengan kurva Phillip.



Masalah utama dan mendasar dalam ketenagakerjaan di Indonesia adalah masalah upah yang rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi. Hal tersebut disebabkan karena, pertambahan tenaga kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakan setiap tahunnya. Pertumbuhan tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan lapangan kerja menimbulkan pengangguran yang tinggi. Pengangguran merupakan salah satu masalah utama dalam jangka pendek yang selalu dihadapi setiap negara. Karena itu, setiap perekonomian dan negara pasti menghadapi masalah pengangguran, yaitu pengangguran alamiah (natural rate of unemployment). Pengangguran di Indonesia menjadi masalah yang terus menerus membengkak. Sebelum krisis ekonomi tahun 1997, tingkat pengangguran di Indonesia pada umumnya di bawah 5 persen dan pada tahun 1997 sebesar 5,7 persen. Tingkat pengangguran sebesar 5,7 persen masih merupakan pengangguran alamiah. Tingkat pengangguran alamiah adalah suatu tingkat pengangguran yang alamiah dan tak mungkin dihilangkan. Tingkat pengangguran alamiah ini sekitar 5-6 persen atau kurang. Artinya jika tingkat pengangguran paling tinggi 5 persen itu berarti bahwa perekonomian dalam kondisi penggunaan tenaga kerja penuh (full employment). Peningkatan angkatan kerja baru yang lebih besar diban-dingkan dengan lapangan kerja yang tersedia terus menunjukkan jurang (gap) yang terus membesar. Kondisi tersebut semakin membesar setelah krisis ekonomi. Dengan adanya krisis ekonomi tidak saja jurang antara peningkatan angkatan kerja baru dengan penyediaan lapangan kerja yang rendah terus makin dalam, tetapi juga terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Mengacu pada kurva Phillips di bawah ini, dapat digambarkan bagaimana hubungan tingkat inflasi dan tingkat pengangguran di Indonesia. Untuk menggambarkan kurva Phillips di Indonesia digunakan data tingkat inflasi tahunan dan tingkat pengangguran yang ada. Data digunakan adalah data dari tahun 1980 hingga tahun 2005.


A.W.Phillips menggambarkan bagaimana sebaran hubungan antara inflasi dengan tingkat pengangguran didasarkan pada asumsi bahwa inflasi merupakan cerminan dari adanya kenaikan permintaan agregat. Dengan naiknya permintaan agregat, maka sesuai dengan teori permintaan, jika permintaan naik maka harga akan naik. Dengan tingginya harga (inflasi) maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah tenaga kerja (tenaga kerja merupakan satu-satunya input yang dapat meningkatkan output). Akibat dari peningkatan permintaan tenaga kerja maka dengan naiknya harga-harga (inflasi) maka,pengangguran berkurang.Menggunakan pendekatan A.W.Phillips dengan menghubungkan antara pengangguran dengan tingkat inflasi untuk kasus Indonesia kurang tepat.Hal ini didasarkan pada hasil analisis tingkat pengangguran dan inflasi di Indonesia dari tahun 1980 hingga 2005,ternyata secara statistik maupun grafis tidak ada pengaruh yang signifikan antara inflasi dengan tingkat pengangguran (lihat hasil analisis statistik di bawah ini).



Berbeda dengan di Indonesia, adanya kenaikan harga-harga atau inflasi pada umumnya disebabkan karena adanya kenaikan biaya produksi misalnya naiknya Bahan Bakar Minyak (BBM), bukan karena kenaikan permintaan. Dengan alasan inilah, maka tidaklah tepat bila perubahan tingkat pengangguran di Indonesia dihubungkan dengan inflasi. Karena itu, perubahan tingkat pengangguran lebih tepat bila dikaitkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi. Sebab, pertumbuhan ekonomi merupakan akibat dari adanya peningkatan kapasitas produksi yang merupakan turunan dari peningkatan investasi. Jadi jelas bahwa, pertumbuhan ekonomi berhubungan erat dengan peningkatan penggunaan tenaga kerja, begitu pula dengan investasi. Dengan meningkatnya investasi pasti permintaan tenaga kerja akan bertambah, sehingga dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang diakibatkan adanya peningkatan investasi berpengaruh terhadap penurunan tingkat pengangguran dengan asumsi investasi tidak bersifat padat modal. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat dilihat bagaimana hubungan antara tingkat pertumbuhan ekonomi dalam bentuk kurva. Dengan menggunakan data antara pengangguran dan tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia seperti yang digunakan dalam membuat kurva Phillip (data tahun 1998 tidak digunakan karena mempunyai nilai ekstrim) akan dapat digambarkan bagaimana kurva hubungan pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pengangguran. Kurva hubungan antara pertumbuhan ekonomi Indonesia dan tingkat pengangguran seperti terlihat pada gambar dibawah ini.





Dari hasil penggambaran diagram sebaran antara pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran di Indonesia, terlihat bahwa hasilnya menunjukkan kecenderungan yang sesuai dengan gambaran Kurva Philip. Selain itu, pengaruh pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pengangguran secara statistik signifikan. Nilai koefisien pengangguran adalah 0,464. Hasil analisis statistik, pengaruh antara tingkat pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pengangguran di Indonsia selama periode 1980 – 2005 seperti terlihat di bawah ini.




Berdasarkan fakta yang telah diungkapkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pengangguran dengan pertumbuhan ekonomi. Apabila pertumbuhan ekonomi meningkat 1 persen maka pengganguran akan menurun sekitar 0,46 persen. Dengan demikian, penggambaran kurva Phillip yang menghubungkan inflasi dengan tingkat penggangguran untuk kasus Indonesia tidak tepat untuk digunakan sebagai kebijakan untuk menekan tingkat pengangguran. Hasil analisis statistik pengujian pengaruh inflasi terhadap pengangguran selama periode 1980–2005 seperti terlihat hasil analisis statistik di bawah ini juga membuktikan secara meyakinkan bahwa tidak ada pengaruh yang nyata antara inflasi dengan tingkat pengangguran.Dalam ilmu ekonomi,inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.Artinya,tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator. Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun, inflasi sedang antara 10%-30% setahun, berat antara 30%-100% setahun, dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun. Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan atau desakan biaya produksi. Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadapfaktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi , inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment. Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik. Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal, yaitu: kenaikan harga, misalnya bahan baku dan kenaikan upah atau gaji, misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut:
1. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa
2. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja
3. Kenaikan harga barang impor
4. Penambahan penawaran uang dengan cara mencetak uang baru
5. Kekacauan politik dan ekonomi seperti yang pernah terjadi di Indonesia tahun 1998, akibat angka inflasinya mencapai 70%.





Nama : Deni Aditya Ramadhan
NPM : 12109733
Kelas : 2 KA 12